Kamis, 08 Juli 2010
PLTGU muara tawar
KOMISI VII DUKUNG PENGEMBANGAN PLTGU MUARA TAWAR
01-Jul-2010
Komisi VII mendukung Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Tawar sehingga diharapkan dapat memenuhi ketersediaan dan kebutuhan listrik.
Dalam Kunjungan Kerja Tim Komisi VII yang dipimpin Ketua Teuku Riefky Harsya, di PLTGU Muara Tawar, Senin (21/6), Bekasi, Jawa Barat.
Dengan memaksimalkan kan kondisi PLTGU Muara Tawar diharapkan pasokan listrik untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya dapat terjamin. Selain itu, mengoptimalkan penggunaan gas akan dapat mengurangi biaya pokok produksi listrik yang tentunya alokasi anggaran untuk subsidi listrik pada APBN dapat dikurangi dan dialihkan untuk anggaran bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Teuku Riefky beberapa permasalahan terkait dengan ketersediaan dan kebutuhan listrik, diantaranya adalah potensi deficit listrik yang disebabkan karena permasalahan kekuarangan pasokan gas. “Potensi deficit listrik yang dihasilkan oleh PLTGU Muara Tawar akan berpengaruh terhadap stabilitas kelistrikan di wilayah Jakarta dan sekitarnya,” katanya.
Dia mengeluhkan informasi yang didapat, akibat berkurangnya pasokan gas untuk kebutuhan operasional, PLTGU Muara Tawar menggunakan bahan bakar minyak untuk operasional pembangkit listrik. “Penggunaan Bahan bakar minyak berakibat pada pembengkakan biaya produksi dan biaya pokok harga listrik menjadi jauh lebih mahal,” Tegas Teuku Riefky.
Komisi VII dan Pemerintah telah melakukan pembahasan yang intensif terkait dengan usulan Pemerintah untuk menyesuaikan Tarif Dasar Listrik (TDL). Usulan ini salah satunya didasari oleh semakin besarnya subsidi listrik, tercatat pada APBN Perubahan Tahun 2010 mencapai Rp.55,1 Triliun.
Berkaitan dengan itu, menjadi penting bagi PT.Perusahaan Listrik Negara (PLN) termasuk PLTGU Muara Tawar untuk melakukan upaya peningkatan kapasitas produksi namun dengan dibarengi penurunan biaya produksi.
Salah satu upaya untuk menurunkan biaya produksi adalah dengan mengoptimalkan penggunaan gas untuk operasional pembangkit di PLTGU Muara Tawar. “Komisi VII meminta untuk melakukan optimalisasi bauran energi dengan mengganti pembangkit bahan bakar minyak dengan gas,” tambah Teuku Riefky.
Dalam menyelesaikan permasalahan potensi deficit listrik dan kekurangan pasokan gas, DPR RI juga telah meminta Pemerintah untuk menyusun rencana aksi peningkatan pasokan gas untuk kebutuhan dalam negeri. (as)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar